Dibalik Persiapan LBB SMADA 2015


   Akhir-akhir ini, Kanthi #32 dan #33 sedang sibuk untuk mempersiapkan LBB SMADA yang rencananya akan diselenggarakan 9 hari lagi.
“Kami 75 persen siap.” Begitu sekiranya jawaban dari 5 perwakilan panitia LBB, Dzaki Wicaksono, Amelia Artha, Hafizh Ihsanuddin, Muh. Fariz Alasyir, dan Listia Anjani ketika ditanyai sudah seberapa siap untuk melaksanakan kegiatan Lomba Baris Berbaris SMAN 2 Yogyakarta tahun 2015.
“Persiapannya belum terlalu matang.” Ucap Amelia Artha. Hal tersebut dikarenakan dana yang dibutuhkan masih belum mencukupi dan kesulitan dalam hal pembagian waktu antara mengurus persiapan dan kegiatan lain. Namun mereka merasa optimis dapat mempersiapkannya dengan baik karena setiap sie sudah bekerja keras dibidangnya masing-masing.
  Tak hanya itu, LBB kali ini terasa semakin istimewa dengan adanya kabar bahwa SMA Taruna Nusantara turut berpartisipasi dalam lomba ini. Suatu kejutan yang menarik karena SMA Taruna Nusantara dikenal jarang mengikuti lomba baris-berbaris selain yang diselenggarakan oleh PPI. Lalu kali ini, SMA yang dikenal memiliki kualitas baris yang baik dan sudah ternama dalam hal baris-berbaris itu dikabarkan akan mengikuti LBB yang diadakan SMAN 2 Yogyakarta. Tentu panitia menyambut dengan senang hati jika kabar itu terbukti kebenarannya.
“Semoga LBB SMADA sukses dan banyak pesertanya. Pokoknya sesuai dengan harapan kita semua.” Begitu jawab Amel sebagai penutup mewakili jawaban narasumber yang lain.
  Lalu, dibalik segala persiapan untuk event besar itu, terdapat kisah dari panitia yang tak lain adalah anggota Kanthi #32 dan #33. Kali ini tim jurnalistik SMADA berkesempatan untuk mewawancarai 2 danton putra, 2 danton putri, serta satu anggota pasukan inti dari kelas 11 atau Kanthi #32.
  Menjadi seorang danton tentunya bukan hal yang mudah, karena memiliki tanggung jawab yang berat. Diawali oleh Amelia Artha, menurutnya tanggung jawab terberat mejadi danton yaitu harus bisa menjaga perasaan pasukannya serta bisa membuat pasukannya mempercayakan hal apapun pada dantonnya, karena kepercayaan pada sang pemimpin merupakan kunci utama dalam suatu organisasi. Tidak hanya itu tugas yang diemban oleh seorang komandan, seorang danton yang bijak tentunya harus bisa memotivasi anggota pasukan yang malas latihan. Untuk mengatasi hal tersebut, biasanya danton II putri ini tidak memaksakan kehendaknya dan tidak membentak pasukannya, namun membicarakan dari hati ke hati agar anggota pasukan yang malas latihan ini memiliki kesadaran bahwa latihan adalah suatu kewajiban.
  Tidak jauh dari jawaban Amelia Artha, Hafizh Ihsanuddin, selaku danton I pasukan putra, berkata bahwa tidaklah mudah menjadi danton atau komandan pleton untuk sebuah pasukan karena memiliki tanggung jawab yang berat, terutama untuk menjaga nama baik Kanthi Smada dan kemana ia harus membawa pasukannya. Jika salah mengambil keputusan maka itu dapat berakibat fatal bagi pasukannya.
  Namun tidak semua kisah menjadi Kanthi adalah tentang kesulitannya saja. Setidaknya banyak pelajaran yang didapat dari menjadi seorang anggota pasukan inti. Antara lain menambah kedewasaan, lebih bertanggung jawab, dapat lebih menghargai pelajaran, selalu belajar dari setiap kejadian yang ada, dan dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan antar siswa, kurang lebih seperti itu menurut Dzaki Wicaksono, anggota Kanthi #32.
“Saya bersyukur menjadi bagian dari Kanthi Smada.” Tambah Listia Anjani, danton I pasukan putri.
  Selama masa kerjanya kanthi #32 telah mendapatkan 18 piala yang terdiri dari 3 piala juara umum, 8 piala untuk kanthi putra dan 7 piala kanthi putri. Pada lomba terakhir yang diikuti oleh kanthi 32   di SMA Negri 11 Yogyakarta, sebelumnya mereka tidak menyangka akan mendapatkan juara umum karena minimnya waktu latihan. Namun berkat pengalaman dan keuletan dalam latihan, maka Kanthi dapat menjadi juara umum. 
  Setelah LBB Diyata SMAN 11 Yogyakarta, Kanthi kelas XI atau tepatnya #32 sudah tidak aktif lagi dalam mengikuti lomba-lomba, karena lomba selanjutnya akan diadakan saat mereka sudah berada di kelas XII. Meskipun begitu, bukan berarti mereka sudah selesai melaksanakan tugasnya, karena Kanthi #32 masih mempunyai tugas untuk mengawasi Kanthi kelas X atau Kanthi #33.
  Kepada Kanthi #33 5 orang penting dalam Pasukan Inti SMAN 2 Yogyakarta ini berpesan agar jangan putus asa, mudah minder, jangan sia-siakan waktu dan kesempatan yang ada, selalu berusaha dan berdoa, dan yang terakhir adalah “Hargai prosesmu!”.



Dibalik Persiapan LBB SMADA 2015 Dibalik Persiapan LBB SMADA 2015 Reviewed by Unknown on 9:44 AM Rating: 5

No comments

Facebook